A. Pengenalan Terhadap Mukhorij HadistMukhorijul Hadits adalah orang yang menyebutkan perawi hadits. Istilah ini berbeda dengan Al-Muhdits atau Al-Muhadditsin yang memiliki keahlian tentang proses perjalanan hadits, serta banyak mengetahui nama-nama perawi, matan-matan dengan jalur-jalur periwayatannya, serta kelemahan hadits.
Mukharij merupakan perawi terakhir (orang yang terakhir kali menginformasikan) dalam silsilah mata rantai sanad.
Setiap orang yang bergelut dalam bidang hadits dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan antara lain sebagai berikut:
1. Al-Talib adalah orang yang sedang belajar hadits.
2. Al-Muhadditsum adalah orang yang mendalami dan menganalisis hadits dari segi riwayat dan dirayah.
3. Al-Hafidz adalah orang yang hafal minimal 100.000 hadits.
4. Al-Hujjah adalah orang yang hafal minimal 300.000 hadits.
5. Al-Hakim adalah orang yang menguasai hal-hal yang berhubungan dengan hadits secara keseluruhan baik ilmu maupun musthalahul Hadits.
6. Amirul-Mu’minim fi Al-Hadits adalah tingkatan yang paling tinggi.
Menurut syeikh Fathuddin bin Sayyid Al-Naas , Al-Muhaddits pada zaman sekarang adalah orang yang bergelut atau sibuk mempelajari hadits baik riwayah maupun dirayah, mengkombinasikan perawinya dengan mempelajari para perawi yang semasa dengan perawi lain sampai mendalam. Sehingga ia mampu mengetahui guru dan gurunya guru perawi sampai seterusnya.
B. Mukhorij Hadits “al-Aimmah al-Sittah”1. Imam al-Bukhari,
2. Imam Muslim,
3. Imam Abu Daud,
4. Imam al-Tirmidzi,
5. Imam al-Nasa’i,
6. Imam Ibnu Majah.
C. Biografi “al-Aimmah al-Sittah”1. Imam al-Bukhari.
Nama aslinya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibnu al-Mughiroh al-ja’fy,dijuluki dengan Abu Abdillah. Kakek beliau beragama majusi. Beliau di lahirkan di Bukhoro sebagai seorang anak yatim, pada malam hari raya puasa pada tahun 194 H = 810 M. Wafat pada tahun 256 H = 870 M.
Pada usia 10 tahun, beliau mulai menghafal hadits, dan umur 16 tahun, beliau menghafal kitab-kitab susunan Ibnu al-Mubarok dan Waki serta melawat untuk menemui ulama hadits di berbagai kota. Imam Bukhori telah berkelana ke berbagai negri untuk mencari ilmu. Di antara guru-gurunya adalah Ahmad bin Hambal, Yahya bin Mu’in, Makki bin Ibrahim al-Balkhi.
Beliau memiliki daya hafalan yang kuat khususnya dalam bidang ilmu hadits.Dalam masa kanak-kanak beliau telah menghafal 70.000 hadits, lengkap dengan sanadnya.
2. Imam Muslim.
Nama lengkapnya adalah Abu al-Husein Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi. Bani qusyairi adalah kabilah arab yang cukup dikenal. Beliau lahir di Naisabur pada tahun 204 H dan wafat di Naisabur pada tahun 261 H. Imam Muslim mengunjungi berbagai negri dalam rangka menuntut ilmu, diantaranya: Hijaz, Iraq, Mesir, syam.
Sedangkan diantara guru-gurunya adalah: Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih, Muhammad bin mahran, Ahmad bin Hambal, Imam Bukhori, al-Zuhaili.
3. Imam Abu Daud.
Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azdi al-Sijistani, seorang Imam ahli Hadits yang sangat teliti, tokoh terkemuka para ahli ahdits setelah dua imam hadits, al-Bukhori dan Muslim.Abu Daud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275 H di Bashrah.
Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun. Hal ini diketahui mengingat pada tahun 221 H, beliau sudah berada di Baghdad. Kemudian mengunjungi berbagai negri untuk memetik langsung ilmu para ulama, diantaranya Hijaz, Mesir, Iraq, Aljazair. Sedangkan guru-gurunya diantaranya adalah: Abu Amr, Qonabi, Sulaiman bin Harb, Imam Ahmad bin Hambal.
4. Imam al-Tirmidzi.
Nama lengkapnya adalah Imam al-Hafidz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin al-Dahhak al-Sulami al-Tirmidzi.
Beliau lahir pada 209 H di kota Tirmidz dan wafat di Tirmidz pada malam senin tahun 279 H.Sejak kecil beliau sudah gemar mencari ilmu dan mempelajari hadits. Untuk keperluan inilah beliau mengembara ke berbagai negri: Hijaz, Iraq, Khurasan. Guru-guru beliau diantaranya adalah Qutaibah bin Sa’id, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Abu Daud.
Setelah menjalani perjalanan panjang untuk belajar, mencatat, berdiskusi, dan tukar fikiran serta mengarang, pada akhir kehidupannya mendapat musibah kebutaan, dan beberapa tahun lamanya beliau hidup sebagai tuna netra. Dalam keadaan seperti inilah akhirnya Imam al-Tirmidzi meninggal dunia.
5. Imam Nasa’i.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdurrahman Ahmad bin Ali bin Syu’aib bin Ali bin Sinan bin Bahr al-Khurasani al-Qadhi. Beliau lahir di daerah Nasa’ pada tahun 215 H dan wafat di Ramlah Palestina pada hari senin tahun 303 H.
Beliau berhasil menghafal al Qur’an di Madrasah yang ada di desa kelahirannya. Saat remaja beliau mulai gemar melakukan lawatan ilmiah keberbagai penjuru dunia.
Beliau memburu ilmu-ilmu keagamaan, terutama disiplin hadist dan ilmu hadist. Belum genap usia 15 tahun, beliau sudah mengembara ke berbagai wilayah islam, seperti Mesir, Hijaz, Iraq, Syam, Khurasan. Diantara guru-guru beliau antara lain : Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Ibrahim, Ishaq bin rahawaih, al-Harits bin Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Daud, Imam Abu Isa al-tirmidzi.
6. Imam Ibnu Majah.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Rabi’i al-Qazwini. Dari desa Qazwin, Iran. Beliau lahir tahun 209 H dan wafat tahun 273 H.
Beliau melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk belajar, antara lain : Iraq, Hijaz, Mesir, Syam.
D. Karya-Karya Mukharij Hadist “al-Aimmah al-Sittah”.1. Imam al-Bukhari.
Imam al-Bukhari mempunyai banyak tulisan, antara lain :
1) al-Tawarikh al-Tsalatsah al-Kabir wa al-Ausath wa al-Shaghir,
2) kitab al-Kunya,
3) kitab al-Wuhdan,
4) kitab al-Adab al-Mufrad,
5) kitab al-Dhu’afa,
6) al-Fawa’id,
7) al-Kuna,
8)al-‘llal,
9) al-Mabsuth,
10) Asyribah.
2. Imam Muslim.
1) Al-Jami’ al-Shahih,
2) Kitab al-‘ilal,
3) Kitab Auham al-Muhadditsin,
4) Kitab Man Laisa Lahu Illa Rawin Wahid,
5) Kitab Thabaqat al-Tabi’in,
6) Kitab al-Mukhadhramin,
7) Kitab al-Musnad al-Kabir ‘ala Asma al-Rijal.
3. Imam Abu Daud.
1) Kitab al-Sunan (Sunan Abu Dawud),
2) Kitab al-Marasil,
3) al-Nasikh wa al-Mansukh,
4) Fadha’il al-A’mal,
5) Kitab al-Zuhd dan lain-lainnya.
4. Imam al-Tirmidzi.
1) Kitab al-Jami’, terkenal dengan Sunan al-Tirmidzi,
2) Kitab al-‘Ilal,
3) Kitab al-Tarikh,
4) Kitab al-Syama’il al-Nabawiyyah, dan lain-lainnya.
5. Imam Nasa’i.
1) al-Sunan al-Kubra,
2) al-Sunan al-Sughra (kitab ini bentuk perampingan dari kitab al-Sunan al-Kubra),
3) al-Khashais,
4) Fadha’il al-Shahabah,
5) al-Manasik, dan lain-lainnya.
6. Imam Ibnu Majah.
1) Kitab al-Sunan,
2) Kitab tafsir al-Qur’an, sebuah kitab tafsir yang besar manfaatnya seperti diterangkan Ibnu Katsir,
3) Kitab Tarikh, berisi sejarah sejak masa shahabat sampai masa Ibnu Majah,